Posted by : Viona Angelica
Friday, 13 June 2014
Hai semuanya, kali ini Viona dateng bawa sebuah cerita pendek yang nggak jelas dan nggak karu-karuan buat kalian. Cerita ini dibuat oleh lima orang termasuk aku. Jadi cerita ini dibuat satu orang satu paragraf, jadi agak nggak nyambung dan dibuat lucu-lucuan gitu. Langsung aja silahkan dibaca ^^
A Topsy-Turvy Tale
By : Cindy Handoko, Esabeth Bella, Jessica Darmawan, Natalie Angela, and Viona Angelica
Pada suatu hari tinggalah seorang
nenek tua yang bernama Sumiyem di dalam hutan yang sangat lebat. Ia tinggal di
sebuah gubuk tua yang sangat jelek, dengan seorang cucu bernama Cindy Handoko
Tantowibowo. Suatu hari Cindy pergi ke kota untuk melihat kota pertama kalinya.
Tetapi pada saat ia sampai di sana, ia ditawan sekelompok pencuri!
Ia langsung terkejut melihat itu semua. Cindy
berniat untuk berlari secepat-cepatnya. Tetapi ia baru saja menyadari bahwa
dirinya tidak bisa berlari. Tapi mau bagaimana lagi. Mau tidak mau dia harus
berlari untuk menghindari sekelompok pencuri tersebut. Akhirnya Cindy berlari
dengan sepenuh tenaga dan dia bisa selamat dari sekelompok pencuri tersebut
seperti pada cerita kura-kura yang menang lomba lari dengan kelinci. Cindy pun
langsung bersorak dengan gembira atas keberhasilannya dalam menghindari sekelompok pencuri
tersebut.
Setelah beberapa jam berjalan kaki di
jalan
raya, Cindy pun akhirnya menemukan sebuah rumah kecil yang tidak ada
penghuninya. Ia pun memasuki rumah itu. Lalu ia menemukan banyak makanan yang
sudah tersedia sangat rapi diatas meja makan. Tanpa berpikir panjang, ia pun
langsung melahap semua makanan yang ada sampai habis. Karena kekenyangan,
akhirnya Cindy pun tertidur pulas. Tak lama kemudian, datanglah penghuni rumah
tersebut. Cindy pun langsung terkejut dan terbangun dari tidurnya yang sangat
lelap.
Ternyata pemilik rumah tersebut adalah Jessica
Darmawan, dan dia datang bersama dengan kucing peliharaannya, Viona Angelica,
serta burung beo peliharannya, Natalie Angela Santoso. Bagaimana Cindy bisa
mengetahui nama-nama peliharaan itu? Ternyata Jessica menempeli tubuh
hewan-hewan itu dengan label bertuliskan nama mereka masing-masing.
Viona
sibuk mengeong dan mencakar, sementara Natalie sibuk berteriak-teriak “Makanan!
Makanan!”
Rupanya
Jessica mendidik mereka supaya cinta makanan, dan keputusan Cindy untuk
menghabiskan semua makanan di rumah itu menyebabkan kedua binatang peliharaan
mengamuk hebat. Viona mencakari meja dan Natalie hendak mematuk-matuk meja. Diduga,
mereka terjangkit kelaparan akut sehingga terkena virus hewan gila.
Kucing peliharaannya pun mencakar-cakar muka Cindy
karena telah terjangkit virus itu. Nataie atau Lili si burung beo pun ikut
mematuk kepala Cindy. Setelah melakukan hal-hal tersebut, mereka kabur dari
rumah tanpa bilang permisi pada pemilik mereka. Ternyata kedua hewan tersebut
berpetualang untuk menemukan rumah baru!
Setelah berbulan-bulan, akhirnya Lili si burung
beo dan Viona si kucing menemukan rumah baru yang sangat mewah. Karena
berbulan-bulan tidak dirawat, Lili dan Viona menjadi jelek dan bau seperti
hewan kampung yang yang tidak dipelihara. Bulu Lili yang semula berwarna biru,
sekarang menjadi biru kecoklatan. Warna bulu Viona yang semula putih bersih,
sekarang menjadi coklat karena beberapa kali terkena lumpur. Lili dan Viona
masuk ke dalam rumah yang ia temukan.
Rumah itu ternyata milik Sumiyem yang sudah
menjadi kaya setelah ditinggalkan Cindy. Diceritakan bahwa Sumiyem ternyata
menang lotre sebesar 2 miliar rupiah sehingga kini ia bisa memulai bisnis
keripik kentang dan membiayai hidupnya sendiri sampai bergelimang harta. Bisnis
keripik kentangnya sangat populer sehingga mendatangkan banyak keuntungan.
Keripik
kentang yang diberi nama “Sumiyem’s
Chips” itulah yang menarik minat Lili dan Viona untuk memasuki rumah itu.
Ternyata, Sumiyem ogah merawat mereka.
Tapi setelah kedua hewan imut itu memohon pada
Sumiyem dengan tatapan mereka, akhirnya Sumiyem merawat mereka. Beberapa hari
setelah itu, Cindy kembali ke gubuk tua di dalam hutan. Tetapi ia mendapati
gubuknya kosong tanpa ada seekor cicakpun. Cindy menangis di tengah hutan.
Tiba-tiba datang seorang pangeran tampan menaiki kuda.
“Apakah kau datang
menjemputku hai pangeran
tampan?” katanya dengan PD.
“Siapa
lo, gue ke sini mau nyari Nenek Sumiyem yang cantik jelita buat gue jadiin
istri.” Karena sakit hati, Cindy masuk ke dalam hutan lebih dalam hingga
tersesat.
Ternyata, nasib sial Cindy tidak hanya sampai di
situ. Ia dikejar oleh Jessica yang tidak terima makanannya dihabiskan dengan
brutal. Cindy akhirnya tertangkap. Jessica berniat menggoreng Cindy untuk
dijadikan santap malam, tapi akhirnya tidak jadi karena Cindy menerapkan jurus
‘pura-pura-mati’. Jessica, yang berpikir bahwa daging busuk tidak akan enak
dimakan, kemudian meninggalkan Cindy begitu saja. Cindy terbangun dengan
perasaan lega, dan di hadapannya, pangeran tampan yang tadi berkata ingin
mencari Sumiyem berdiri tegak.
“Maaf,
tadi saya salah ngomong. Saya mencari cucunya Nenek Sumiyem, bukan
Sumiyemnya.
Saya kira cucunya itu namanya juga Sumiyem,” katanya.
“Oh,
saya cucunya, nama saya Cindy,” Cindy menjawab kemudian menanyakan nama
pangeran tampan itu.
“Nama saya Lukas Angelo, dan saya pangeran dari
kerajaan Mystery of the Orphanage.”
“Saya,
layaknya pangeran, ingin mencari jodoh.” Kata Luke.
“Dan...
dia adalah saya?” kata Cindy kembali dengan PD.
”
Bukan, sebenarnya saya mencari cucu Nenek Sumiyem yang saya kira namanya
juga Sumiyem untuk
mencari belahan jiwa saya, yaitu kucing yang sudah menghabiskan ikan bakar di meja pesta
milik saya.”
Jelas Luke.
“Tapi, saya juga makan banyak loh, satu rumah
aja saya habisin makanannya sampai-sampai saya diburu mau dimasak.”
“Se-sebenernya,
saya tidak mencari manusia, tapi... dia adalah kucing yang bernama Viona.” Kata
Luke sambil malu-malu. “Ya sudah saya pergi dulu ya, byee.” Katanya sambil
berkuda kembali ke kota.
Cindy menggerutu. “Apa hubungannya sama Viona
sampe dibawa-bawa ke sini? Hih, kalo gini caranya mending aku dimasak aja sama
Jessica tadi,” katanya. Tiba-tiba, entah bagaimana, setelah kalimat itu
diucapkan Cindy, Jessica muncul dari balik semak-semak. “Tadada! Sini kamu aku
masak!” teriaknya. Cindy yang merasa dirinya goblok sudah ngomong yang
enggak-enggak, segera lari sambil berteriak “AAAAA!!!” secara dramatis layaknya
di film-film. Ia kemudian nyungsep masuk ke rumah terdekat, dan ternyata itu
rumah Sumiyem yang sudah ditinggali Lili dan Viona.
Ternyata ada juga Pangeran Luke di sana, sedang
melamar si kucing Viona.
Viona
dengan sombong kedip-kedip pada Cindy seakan bilang “Tuuuuuhhh..... Situ
manusia, sini kucing. Tapi gue dapet pangeran tampan tuh, situ kagak.”
Cindy
emosi dan melempar Lili ke Viona sampai paruhnya mengenai muka Viona. Viona pun
jadi jelek dan Luke tidak jadi naksir Viona. Ia melamar Lili sebagai gantinya.
Ternyata Lili menolak karena ia adalah alasan mengapa Lili sempat dilempar
sampai tubuhnya sakit semua. Luke yang sudah ilfil dengan Cindy, kemudian
mencari sasaran lain yaitu Jessica yang baru tiba di sana. Jessica juga menolak
karena dia adalah lesbian dan dia sebenarnya lebih ingin memakan Luke
daripada menikahinya. Luke ganti sasaran
terdekat. Sumiyem dilamarnya. Ternyata sama Sumiyem diterima. Sumiyem tidak
sudi membawa siapapun kecuali dirinya sendiri ke istana. Sementara Cindy,
Viona, Lili, dan Jessica hidup melarat karena tak ada yang membiayai, Sumiyem dan
Luke hidup bahagia selamanyaJ
THE END