Posted by : Viona Angelica
Tuesday, 2 February 2016
Reader 2 : "Tumben sekarang sering on."
Viona : "Nggak on diprotes, sering on diprotes, gue harus apa T^T"
Reader 1 : "Keren nih Urban Legendsnya dateng lagi."
Viona : "Oh, jadi selama ini lo suka? Ngefans gitu?"
Reader 1 : "Nggak, jadi kan gue bisa liat ekspresi ketakutan dari reader-reader di rumah."
Viona : "Tunggu, jadi selama ini lo ngestalk semua reader gue?"
Reader 1 : "Iya dong, ni ada yang lagi liat komputer sambil nopang dagu, ada juga yang buka hp sambil boboan."
*hening*
_________________________________________________________________________________
Adalah sebuah cerita tentang seorang gadis yang dibunuh dengan cara didorong ke dalam selokan oleh 5 cewek yang ia kira temannya. Ia pun kembali ke dunia dengan dendam hebat untuk membalas dendam.
Carmen berumur 17 tahun ketika ayahnya berpindah kerja ke India. Di sana ia kurang bisa bergaul dengan teman-teman sekolahnya, tapi pada akhirnya ada satu grup perempuan yang berisi 5 orang yang mendekatinya. Awalnya Carmen mengira mereka adalah teman-teman yang akhirnya ia dapat, tapi seiring berjalannya waktu, Carme memergoki mereka sedang membicarakannya di belakang, dengan amarah meluap ia mengatakan perasaannya pada kelima gadis ini.
Namun ternyata itu ide buruk. Mulai saat itu setiap hari mereka mengganggu dan membuat hari-hari Carmen menderita. Saat Carmen keluar kelas untuk istirahat, mereka mengukir buku Carmen dengan kata-kata kotor. Di hari lain lagi, tasnya dipenuhi yogurt dan lokernya dimasuki sampah-sampah menjijikan. Di hari lain lagi, ia menemukan kantongnya diisi kotoran anjing yang bau.
Lama kelamaan Carmen merasa tidak dapat menahannya lagi, ia berniat melaporkan mereka pada guru-guru sepulang sekolah. Namun ia tak lagi bernyawa di hari itu.
Saat itu sekolahnya tengah melakukan simulasi kebakaran, semua murid disuruh untuk menyebar di lapangan ketika bel berbunyi. Kelima gadis pembully itupun mendapat sebuah ide untuk mempermalukan Carmen di depan seisi sekolah. Mereka mendorong Carmen sampai ia terjatuh ke dalam selokan.
Ketika sang guru memanggil namanya, mereka langsung berseru kalau Carmen berada di selokan sambil tertawa terbahak-bahak. Seisi sekolah pun juga tertawa mendengarnya, namun tawa mereka langsung terhenti saat sang guru melihat ke dalam selokan itu. Di antara air got yang mampet, tampak tubuh Carmen yang sudah tal bernyawa. Tubuhnya menekuk tak wajar, dengan leher yang patah. Sang guru langsung memanggil polisi namun tak ada lagi yang bisa dilakukan, Carmen sudah meninggal.
Kelima gadis itu menemukan suatu alibi untuk menghindarkan diri mereka menjadi tersangka pembunuhan, yaitu dengan berbohong bahwa Carmen masuk ke selokan dengan keinginannya sendiri, dan mereka sama sekali tidak mendorongnya. Karena saksi mata telah diajak bekerja sama, akhirnya mereka bebas tuduhan.
Tapi cerita dari Carmen Winstead tidak berakhir di sana. Suatu hari, sekitar tiga bulan kemudian, salah seorang teman sekelasnya mendapat spam email mengatakan bahwa kelima gadis itu yang mendorong Carmen, dan ia memperingatkan bahwa orang yang bersalah harus menerima akibatnya, namun ia tidak peduli dan tidak mau percaya. Hari selanjutnya, spam email mulai berdatangan ke anak-anak lain, namun tak ada yang peduli dengan email itu dan menganggapnya sebagai hoax.
Beberapa hari kemudian, salah satu dari grup yang membunuh Carmen ditemukan tewas di dalam selokan dekat rumahnya dengan tubuh menekuk tidak wajar, muka yang hilang dan tubuh yang dipenuhi kotoran. Seiring berjalannya waktu keempat pembunuh lainnya ditemukan tewas satu per satu dengan keadaan yang persis sama.
Tapi dendam Carmen tidak berhenti sampai di situ, ia tetap menghantui dan membunuh siapa saja yang tidak percaya bahwa cerita ini sungguh-sungguh terjadi dan menganggap peringatannya hanya hoax tak berakar.
46. Cosmetic Sesame
Adalah cerita dari Korea mengenai gadis yang sangat memperdulikan kecantikannya. Ia akan melakukan berbagai cara untuk membuat dirinya tetap cantik dan awet muda.
Suatu hari ia bertemu dengan seorang pakar kosmetika. Setelah melakukan prosedur tanya jawab ia beroleh informasi bahwa berendam bersama biji wijen yang dicampur air beberapa jam saat mandi bisa memperhalus kulit.
Tanpa menunggu lebih lama, ia segera pulang dan mempraktekkannya. Berjam-jam telah berlalu ia habiskan untuk berendam di dalam bak kamar mandi. Ibunya pun mulai khawatir dan terus bertanya pada si gadis kapan ia akan keluar? Tapi si gadis terus menjawab “Sebentar lagi.”
Akhirnya kesabaran sang ibu mulai habis, ia mendobrak pintu kamar mandi hanya untuk menemukan anaknya dalam keadaan mengerikan. Seluruh pori-porinya ditempeli wijen yang sudah berakar dalam tubuhnya.
47. Kuburan Don Simeon
Bagi masyarakat daerah Malabon, Filipina, kuburan milik orang bernama Don Simeon ini sangatlah menyeramkan.
Kenapa?
Karena di atas kuburannya terdapat sebuah patung menyeramkan berwujud kemenangan Satan atas malaikat Michael. Di sampingnya tertuliskan pula dialog yang kurang lebih intinya Satan telah menguasai seluruh umat manusia di bumi. Anehnya, patung ini dibuat atas permintaan Don Simeon sendiri sebelum ia meninggal, jadi ia sudah merencanakannya jauh hari sebelum ajal menjemputnya. (Nih tukang mana coba yang berani bikin beginian)
Tidak berhenti sampai di situ, dikatakan bahwa patung itu hidup setiap malam, mencari korban yang berkeliaran di sekitar kuburan. Pernyataan ini pun diperkuat dengan terus bertambahnya ukuran patung itu setiap tahunnya.
Akhirnya masyarakat memutuskan untuk meletakkan penjara jeruji di antara patung tersebut, dengan tujuan supaya ia berhenti keliaran mencari korban dan tinggal dengan tenang di dalam penjara itu. Meskipun kedengarannya gila, tapi hal ini tetap bisa mencegahnya berkeliaran.
Yang lebih mengherankan lagi adalah, Don Simeon sebenarnya orang yang taat beragama, namun sebelum kematiannya ia berkata bahwa setan telah menguasai dunia ini.
48. The Girl And The Gold Coins
Cerita ini adalah cerita asli yang beredar dari mulut ke mulut pada Cordoba, Spanyol. Berkisah tentang sebuah gedung tua berhantu yang seluruh lantainya dilapisi keramik berwarna hitam.
Pada jaman dulu, gedung ini adalah gedung milik bangsawan kaya raya yang memiliki seorang putri umur 8 tahun. Suatu hari sang putri sedang berbaring di kamarnya karena tidak dapat tidur. Tiba-tiba ia mendengar suara keras dari koridor di depan kamarnya. Ia segera mengintip keluar, menuju koridor yang panjang dan gelap, lalu menemui seorang laki-laki yang seumuran dengannya berdiri di sana membawa sebuah lilin. Ia berjalan menyusuri kordor dan berhenti di salah satu ubin lantai. Ia membungkuk dan meletakkan suatu lempengan batu kecil ke salah satu ubinnya dan tiba-tiba menghilang.
Si gadis pun keluar dengan takjub dan agak takut. Ternyata, selain gadis itu, seorang pelayan juga melihat apa yang baru saja terjadi. Mereka sama-sama tahu kalau apa yang mereka lihat barusan adalah sesosok hantu. Dengan hati berdegub dan keingin tahuan yang besar, mereka mendekati tempat di mana laki-laki tadi berdiri sambil membawa sebuah lilin. Sang pelayan pun mengambil lempengan batu yang diletakkan oleh si anak laki-laki tadi dan mereka pun sangat terkejut melihat sebuah lubang besar yang tiba-tiba muncul di antara ubin-ubin lantai. Mereka tambah terkejut ketika melihat isi dari lubang itu, setumpuk koin-koin emas yang sangat banyak.
Sang pelayan sangat senang melihat keberuntungan yang ada di depannya, sedangkan sang gadis pun juga senang telah menemukan harta karun (Kayak di film-film bajak laut kali ya) Sang pelayan pun menyuruh si gadis masuk untuk mengambil beberapa koin sementara ia di atas memegangi lempeng batu pembuka jalan tersebut. Mereka pun akhirnya tidur dengan koin di tangan masing-masing.
Keesokan harinya, mereka menunggu lagi kedatangan si anak laki-laki. Setelah hal kemarin malam terulang lagi, mereka segera membuka jalan dan mengambil koin, kali ini dimasukkan ke dalam karung.
Reader 1 : "Pelayannya ngambil untung nih pasti!"
Viona : "Ssst, gaboleh berprasangka buruk."
Mereka terus mengulang kegiatan ini setiap malam sampai akhirnya lilin yang dibawa si pelayan hampir habis. Ia menyuruh sang gadis mengambil secukupnya saja dan naik sebelum lilin yang dibawa oleh si pelayan habis karena koridor itu akan sangat gelap tanpa cahaya. Si anak pun mengangguk lalu masuk ke dalam lubang dan mengambil dua genggam koin emas. Tapi sayangnya di jalan ketika ia sudah hampir naik, beberapa koin terlepas dari tangannya. Tanpa berpikir lebih lanjut si anak malah kembali untuk mengambilnya. Si pelayanpun berusaha menahan gadis itu tapi usahanya gagal, malah ia melepaskan lempengan batu itu dan menutup jalan keluar si gadis.
Si pelayan pun sangat panik karena lilin tadi sudah habis. Ia tidak dapat melihat dan tidak dapat menemukan lempengan pembuka jalan itu. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke kamar dan mencari lilin yang baru. Tapi ketika ia kembali dengan lilin di tangan, ia tidak tahu ubin mana yang merupakan jalan menuju si gadis kecil. Ia mencari semalaman tapi tak dapat menemukannya, koridor itu terlalu luas dan panjang untuk mencari lempengan batu kecil. Dengan perasaan takut dan sedih, ia pun tidur.
Keesokan harinya, orang tua si gadis menyadari bahwa anaknya telah hilang. Mereka melapor sheriff setempat dan menyuruh para pelayan mencari di sekitar istana. Ia juga menanyai tiap pelayan tapi si pelayan yang tahu semuanya memilih untuk diam.
Berbulan-bulan selanjutnya, sang ibu dibangunkan oleh suara minta tolong yang amat ia kenali. Ya, si suara si gadis kecil. Ia pun segera mengikuti suara itu dan mencari-cari di mana si gadis kecil berada. Tapi seolah dipermainkan, setiap ia hampir menekati sumber suara, suara itu berpindah lagi dan lagi seolah anak itu berada di seluruh bangunan.
Beebrapa bulan berlalu dengan kejadian yang sama seperti ini. Akhirnya sang ibu menjadi gila dan bunuh diri sedangkan sang ayah pindah keluar kota dan meninggal bertahun-tahun setelahnya.
Menurut mitos yang beredar, jika kau masuk ke dalam bangunan ini pada malam hari, maka kau akan mendengarkan suara anak kecil meminta tolong seperti yang didengar sang ibu. Banyak remaja-remaja yang menggunakan bangunan ini sebagai tempat uji nyali, sedangkan beberapa orang lainnya masuk untuk mecari sisa jenazah sang gadis atau berburu harta karun. Tapi apa pun yang terjadi, tak ada seorang pun yang berani menginap di sana semalam suntuk.
Reader 1 : "Mna bonusnya?"
Viona : "Oh, belum takut?"
Reader 1 : "Belum lah, urban legendnya ga seru nih."
Viona : "Hmm, yaudah gue kasih bonus."
Prev (#1) (#2) (#3) (#4) (#5) (#6) (#7)
Carmen berumur 17 tahun ketika ayahnya berpindah kerja ke India. Di sana ia kurang bisa bergaul dengan teman-teman sekolahnya, tapi pada akhirnya ada satu grup perempuan yang berisi 5 orang yang mendekatinya. Awalnya Carmen mengira mereka adalah teman-teman yang akhirnya ia dapat, tapi seiring berjalannya waktu, Carme memergoki mereka sedang membicarakannya di belakang, dengan amarah meluap ia mengatakan perasaannya pada kelima gadis ini.
Namun ternyata itu ide buruk. Mulai saat itu setiap hari mereka mengganggu dan membuat hari-hari Carmen menderita. Saat Carmen keluar kelas untuk istirahat, mereka mengukir buku Carmen dengan kata-kata kotor. Di hari lain lagi, tasnya dipenuhi yogurt dan lokernya dimasuki sampah-sampah menjijikan. Di hari lain lagi, ia menemukan kantongnya diisi kotoran anjing yang bau.
Lama kelamaan Carmen merasa tidak dapat menahannya lagi, ia berniat melaporkan mereka pada guru-guru sepulang sekolah. Namun ia tak lagi bernyawa di hari itu.
Saat itu sekolahnya tengah melakukan simulasi kebakaran, semua murid disuruh untuk menyebar di lapangan ketika bel berbunyi. Kelima gadis pembully itupun mendapat sebuah ide untuk mempermalukan Carmen di depan seisi sekolah. Mereka mendorong Carmen sampai ia terjatuh ke dalam selokan.
Ketika sang guru memanggil namanya, mereka langsung berseru kalau Carmen berada di selokan sambil tertawa terbahak-bahak. Seisi sekolah pun juga tertawa mendengarnya, namun tawa mereka langsung terhenti saat sang guru melihat ke dalam selokan itu. Di antara air got yang mampet, tampak tubuh Carmen yang sudah tal bernyawa. Tubuhnya menekuk tak wajar, dengan leher yang patah. Sang guru langsung memanggil polisi namun tak ada lagi yang bisa dilakukan, Carmen sudah meninggal.
Kelima gadis itu menemukan suatu alibi untuk menghindarkan diri mereka menjadi tersangka pembunuhan, yaitu dengan berbohong bahwa Carmen masuk ke selokan dengan keinginannya sendiri, dan mereka sama sekali tidak mendorongnya. Karena saksi mata telah diajak bekerja sama, akhirnya mereka bebas tuduhan.
Tapi cerita dari Carmen Winstead tidak berakhir di sana. Suatu hari, sekitar tiga bulan kemudian, salah seorang teman sekelasnya mendapat spam email mengatakan bahwa kelima gadis itu yang mendorong Carmen, dan ia memperingatkan bahwa orang yang bersalah harus menerima akibatnya, namun ia tidak peduli dan tidak mau percaya. Hari selanjutnya, spam email mulai berdatangan ke anak-anak lain, namun tak ada yang peduli dengan email itu dan menganggapnya sebagai hoax.
Beberapa hari kemudian, salah satu dari grup yang membunuh Carmen ditemukan tewas di dalam selokan dekat rumahnya dengan tubuh menekuk tidak wajar, muka yang hilang dan tubuh yang dipenuhi kotoran. Seiring berjalannya waktu keempat pembunuh lainnya ditemukan tewas satu per satu dengan keadaan yang persis sama.
Tapi dendam Carmen tidak berhenti sampai di situ, ia tetap menghantui dan membunuh siapa saja yang tidak percaya bahwa cerita ini sungguh-sungguh terjadi dan menganggap peringatannya hanya hoax tak berakar.
46. Cosmetic Sesame
Adalah cerita dari Korea mengenai gadis yang sangat memperdulikan kecantikannya. Ia akan melakukan berbagai cara untuk membuat dirinya tetap cantik dan awet muda.
Suatu hari ia bertemu dengan seorang pakar kosmetika. Setelah melakukan prosedur tanya jawab ia beroleh informasi bahwa berendam bersama biji wijen yang dicampur air beberapa jam saat mandi bisa memperhalus kulit.
Tanpa menunggu lebih lama, ia segera pulang dan mempraktekkannya. Berjam-jam telah berlalu ia habiskan untuk berendam di dalam bak kamar mandi. Ibunya pun mulai khawatir dan terus bertanya pada si gadis kapan ia akan keluar? Tapi si gadis terus menjawab “Sebentar lagi.”
Akhirnya kesabaran sang ibu mulai habis, ia mendobrak pintu kamar mandi hanya untuk menemukan anaknya dalam keadaan mengerikan. Seluruh pori-porinya ditempeli wijen yang sudah berakar dalam tubuhnya.
47. Kuburan Don Simeon
Kenapa?
Karena di atas kuburannya terdapat sebuah patung menyeramkan berwujud kemenangan Satan atas malaikat Michael. Di sampingnya tertuliskan pula dialog yang kurang lebih intinya Satan telah menguasai seluruh umat manusia di bumi. Anehnya, patung ini dibuat atas permintaan Don Simeon sendiri sebelum ia meninggal, jadi ia sudah merencanakannya jauh hari sebelum ajal menjemputnya. (Nih tukang mana coba yang berani bikin beginian)
Tidak berhenti sampai di situ, dikatakan bahwa patung itu hidup setiap malam, mencari korban yang berkeliaran di sekitar kuburan. Pernyataan ini pun diperkuat dengan terus bertambahnya ukuran patung itu setiap tahunnya.
Akhirnya masyarakat memutuskan untuk meletakkan penjara jeruji di antara patung tersebut, dengan tujuan supaya ia berhenti keliaran mencari korban dan tinggal dengan tenang di dalam penjara itu. Meskipun kedengarannya gila, tapi hal ini tetap bisa mencegahnya berkeliaran.
Yang lebih mengherankan lagi adalah, Don Simeon sebenarnya orang yang taat beragama, namun sebelum kematiannya ia berkata bahwa setan telah menguasai dunia ini.
48. The Girl And The Gold Coins
Cerita ini adalah cerita asli yang beredar dari mulut ke mulut pada Cordoba, Spanyol. Berkisah tentang sebuah gedung tua berhantu yang seluruh lantainya dilapisi keramik berwarna hitam.
Pada jaman dulu, gedung ini adalah gedung milik bangsawan kaya raya yang memiliki seorang putri umur 8 tahun. Suatu hari sang putri sedang berbaring di kamarnya karena tidak dapat tidur. Tiba-tiba ia mendengar suara keras dari koridor di depan kamarnya. Ia segera mengintip keluar, menuju koridor yang panjang dan gelap, lalu menemui seorang laki-laki yang seumuran dengannya berdiri di sana membawa sebuah lilin. Ia berjalan menyusuri kordor dan berhenti di salah satu ubin lantai. Ia membungkuk dan meletakkan suatu lempengan batu kecil ke salah satu ubinnya dan tiba-tiba menghilang.
Si gadis pun keluar dengan takjub dan agak takut. Ternyata, selain gadis itu, seorang pelayan juga melihat apa yang baru saja terjadi. Mereka sama-sama tahu kalau apa yang mereka lihat barusan adalah sesosok hantu. Dengan hati berdegub dan keingin tahuan yang besar, mereka mendekati tempat di mana laki-laki tadi berdiri sambil membawa sebuah lilin. Sang pelayan pun mengambil lempengan batu yang diletakkan oleh si anak laki-laki tadi dan mereka pun sangat terkejut melihat sebuah lubang besar yang tiba-tiba muncul di antara ubin-ubin lantai. Mereka tambah terkejut ketika melihat isi dari lubang itu, setumpuk koin-koin emas yang sangat banyak.
Sang pelayan sangat senang melihat keberuntungan yang ada di depannya, sedangkan sang gadis pun juga senang telah menemukan harta karun (Kayak di film-film bajak laut kali ya) Sang pelayan pun menyuruh si gadis masuk untuk mengambil beberapa koin sementara ia di atas memegangi lempeng batu pembuka jalan tersebut. Mereka pun akhirnya tidur dengan koin di tangan masing-masing.
Keesokan harinya, mereka menunggu lagi kedatangan si anak laki-laki. Setelah hal kemarin malam terulang lagi, mereka segera membuka jalan dan mengambil koin, kali ini dimasukkan ke dalam karung.
Reader 1 : "Pelayannya ngambil untung nih pasti!"
Viona : "Ssst, gaboleh berprasangka buruk."
Mereka terus mengulang kegiatan ini setiap malam sampai akhirnya lilin yang dibawa si pelayan hampir habis. Ia menyuruh sang gadis mengambil secukupnya saja dan naik sebelum lilin yang dibawa oleh si pelayan habis karena koridor itu akan sangat gelap tanpa cahaya. Si anak pun mengangguk lalu masuk ke dalam lubang dan mengambil dua genggam koin emas. Tapi sayangnya di jalan ketika ia sudah hampir naik, beberapa koin terlepas dari tangannya. Tanpa berpikir lebih lanjut si anak malah kembali untuk mengambilnya. Si pelayanpun berusaha menahan gadis itu tapi usahanya gagal, malah ia melepaskan lempengan batu itu dan menutup jalan keluar si gadis.
Si pelayan pun sangat panik karena lilin tadi sudah habis. Ia tidak dapat melihat dan tidak dapat menemukan lempengan pembuka jalan itu. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke kamar dan mencari lilin yang baru. Tapi ketika ia kembali dengan lilin di tangan, ia tidak tahu ubin mana yang merupakan jalan menuju si gadis kecil. Ia mencari semalaman tapi tak dapat menemukannya, koridor itu terlalu luas dan panjang untuk mencari lempengan batu kecil. Dengan perasaan takut dan sedih, ia pun tidur.
Keesokan harinya, orang tua si gadis menyadari bahwa anaknya telah hilang. Mereka melapor sheriff setempat dan menyuruh para pelayan mencari di sekitar istana. Ia juga menanyai tiap pelayan tapi si pelayan yang tahu semuanya memilih untuk diam.
Berbulan-bulan selanjutnya, sang ibu dibangunkan oleh suara minta tolong yang amat ia kenali. Ya, si suara si gadis kecil. Ia pun segera mengikuti suara itu dan mencari-cari di mana si gadis kecil berada. Tapi seolah dipermainkan, setiap ia hampir menekati sumber suara, suara itu berpindah lagi dan lagi seolah anak itu berada di seluruh bangunan.
Beebrapa bulan berlalu dengan kejadian yang sama seperti ini. Akhirnya sang ibu menjadi gila dan bunuh diri sedangkan sang ayah pindah keluar kota dan meninggal bertahun-tahun setelahnya.
Menurut mitos yang beredar, jika kau masuk ke dalam bangunan ini pada malam hari, maka kau akan mendengarkan suara anak kecil meminta tolong seperti yang didengar sang ibu. Banyak remaja-remaja yang menggunakan bangunan ini sebagai tempat uji nyali, sedangkan beberapa orang lainnya masuk untuk mecari sisa jenazah sang gadis atau berburu harta karun. Tapi apa pun yang terjadi, tak ada seorang pun yang berani menginap di sana semalam suntuk.
Reader 1 : "Mna bonusnya?"
Viona : "Oh, belum takut?"
Reader 1 : "Belum lah, urban legendnya ga seru nih."
Viona : "Hmm, yaudah gue kasih bonus."
WARNING DISTURBING PICT DETECTED
_______________________
_______________________
_______________________
_______________________
_______________________
_______________________
_______________________
_______________________
Trypophobia, penyakit pori-pori membesar pada manusia |
_______________________
_______________________
_______________________
_______________________
_______________________
_______________________
_______________________
_______________________
_______________________
_______________________
_______________________
_______________________
_______________________
_______________________
_______________________
_______________________
(Muntah bareng-bareng)
You might also like
Haunted Games |
Ghosts Are Everywhere |
Communicating with souls |